Kalau Anda ragu untuk memegangnya, bisa jadi Anda akan terlambat memberi pengobatan. Ini adalah pengalaman saya sendiri belum lama ini.
Beberapa hari yang lalu, anak kandang di rumah saya lapor, "Pak burungnya ada yang sakit."
"Obat-obatannya masih kan? Ya tulung diobati dulu," kata saya yang beberapa hari ini tidak bisa mengamati satu-satu burung di pagi hari (kebanyakan browsing sampai pagi kale.....).
Saya baru menanyakan keadaan burung itu pada sore keesokan harinya. Saya lihat kondisinya, terlihat lesu. Makan masih mau meski tidak lahap..... ya cuma itu yang saya lakukan sambil menyuruh anak kandang terus mengawasinya.
Sekitar pukul 9 pagi harinya, Om Erik (teman saya) datang. Begitu melihat kondisi burung yang sakit, langsung dia pegang. Diraba-raba... "Wah ada benjolan..." kata dia, "mmmm... ada kotoran menutupi dubur."
Dubur burung dibersihkan, bulu di sekitarnya diguntingi, dan segera dia suntikkan Terramycin.
"Sepertinya nggak tertolong nih," katya dia sembari melepas burung lagi ke sangkar.
......ya betul.... sore harinya burung wassalam.....
Seandainya... ya seandianya ketika kali pertama saya diberitahu ada burung sakit kemudian saya pegang, saya raba, ya pokonya secara teliti saya periksa, barangkali nggak ada salah "obat". Sebab, "obat" yang diberikan anak kandang hanyalah multivitamin biasa untuk menjaga kondisi burung agar tidak ngedrop.... dan bukan antibiotik untuk melawan inveksi karena ada luka di dekat dubur.
Seandainya luka itu saya bersihkan, maka tidak akan ada cairan kental yang kemudian menutup dubur burung. Seandainya dubur itu tidak tertutup kotoran yang mengering, maka burung akan mudah mengeluarkan kotoran. Seandainya dia mudah mengeluarkan kotoran, maka perutnya tidak akan penuh kotoran yang tidak terbuang. Seandainya semua itu saya lakukan barangkali burung bisa tertolong............
Ya tidak ada kata lain selain bahwa seandainya saya tidak menceritakan masalah ini ke Anda, barangkali akan terulang kembali kecerobohan seperti itu...Semoga tidak...